Wednesday 19 April 2017

Service Redmi Note 4 Mati Total (Softbrick dan Hardbrick)

April 19, 2017 3
Punya HP Andorid Xiaomi Redmi Note 4 Mati Total, gan? Silakan simak cerita berikut ini...
Xiaomi Redmi Note 4. Sumber gambar: www.singlecliq.com
Sekitar enam minggu yang lalu dari hari ini (20 April 2017) atau tanggal antara awal-pertengahan Maret 2017, saya mengalami masalah pada ponsel Xiaomi Redmi Note 4 (selanjutnya akan saya tulis Note4 saja) saya. Note4 tersebut mati total secara mendadak. Mendadak yang benar-benar mendadak. Kejadian sebelum "kematiannya" pun sangatlah tak terduga. Note4 tersebut benar-benar mendadak M-A-T-I-T-O-T-A-L alias mati total alias MATOT!

Saya pun segera mendatangi sebuah counter servis ponsel di dekat rumah saya. Saya pernah punya pengalaman menyerviskan ponsel milik keponakan saya di counter tersebut. Waktu itu ponselnya Samsung Galaxy Young 2 dan juga mati total. Di tempat servis ini, hanya butuh empat hari, ponsel milik keponakan saya itu dapat disembuhkan dan dihidupkan kembali dan kembali normal.

Berdasar pengalaman itulah, maka ketika saya mengalami kerusakan pada Note4 saya tadi, segera saya bawa ke tempat servis yang saya maksud. Namun nahas, counter tersebut saat saya datangi 2-3 kali, dalam kondisi tutup. Dan berhubung saya tahu bahwa counter tersebut memiliki cabang yang di-handle oleh adik dari pemilik counter itu sendiri, saya segera melesat ke counter cabang ini. Dan di sanalah ponsel Xiaomi Redmi Note 4 saya ini saya serah dan pasrahkan. Seminggu berlalu, saya tak mendapati kabar. Hingga di hari ke sepuluh, saya minta penjelasan di counter cabang ini dan segera direspon bahwa segala jenis pengobatan software sudah dicobanya, tapi belum berhasil. Penjaga counter meminta waktu, kalau saya perbolehkan, ia akan mengoperasi bagian hardwarenya. Saya pun tanpa pikir panjang, langsung mengiyakan. Karena dalam pikiran saya, yang penting sembuh.

Seminggu berikutnya, saya datangi counter ini dan hasilnya nihil. Penjaga counter bahkan mengaku menyerah dan tak mampu membenahi penyakit Note4 saya tersebut. Dengan perasaan yang teramat kecewa, saya pun membawa pulang gadget saya itu.

Hanya berselang beberapa jam kemudian, saya teringat bahwa ada counter servis hape yang cukup populer sebagai tukang servis yang dapat diandalkan. Lokasi counter ini masih terhitung dekat dengan rumah saya meski beda kelurahan. Tanpa ba-bi-bu saya pun segera meluncurkan diri menuju counter ketiga ini. Di dalam counter, saya disambut oleh seorang perempuan yang seingat saya ia dulu seangkatan saya waktu MTs (saya dulu enggak sekolah SMP, bro. Fyi..)

Kebetulan, di counter ketiga ini juga pas ada orang teknisinya. Saya pun menceritakan bagaimana kronologi "kematian" hape Xiamoi Redmi Note 4 milik saya itu. Saya ceritakan bagaimana awal mulanya sampai bisa mati total mendadak begitu, yang hanya berselang beberapa menit sejak saya pakai dan masukkan ke saku baju kemeja saya, mendadak kemudian itu ponsel mati. Saya utarakan juga bahwa di counter servis sebelumnya, ia gagal dibenahi.

Sang teknisi nampak meyakinkan meski dari segi penampilan, ia cukup mirip dianggap seorang Punk. Bahkan telinganya terdapat lubang besar untuk pearcing. Pergelangan tangannya pun penuh dengan gelang-gelang bermacam-macam, karet, besi, kawat, bracelett, dan seterusnya. Pria teknisi ini menanggapi keluhan saya dengan sangat baik dan cukup meyakinkan. Akhirnya saya mantap bahwa di counter inilah, ponsel Note4 saya pasti bisa "dibangkitkan".

Sekira seminggu kemudian, sebelum saya berangkat PKD (yang kisahnya sedikit saya singgung di sini), saya menanyakan ke counter ini bagaimana kondisi ponsel saya melalui sms. Jawaban dari counter tersebut, ponsel saya masih "on proses" (penulisannya yang paling tepat mungkin "on process"). Saya yang sejatinya berharap bahwa ponsel akan sembuh sebelum PKD, akhirnya sedikit putus asa nan kecewa. Tapi biarlah, intinya saya masih cukup yakin bahwa di counter tersebut ponsel Note4 saya itu bisa benar-benar hidup lagi.

Lima hari kemudian, saya menanyakan lagi bagaimana kondisinya. Kali ini melalui telpon. Dijawab oleh orang counter itu (suara lelaki yang saya yakin bukan si teknisinya), bahwa ponsel saya rupanya "jeroannya remuk". Saya shock, jujur saja. Bagaimana bisa bagian dalam ponsel remuk, sedangkan ia tak pernah berkontraksi dengan benda-benda keras selama di tangan saya. Saya pikir, ini pasti terjadi mungkin pas dalam perjalanannya dari pabrik hingga ke gerai ponsel yang menjualnya. Atau, bisa jadi karena ia ponsel buatan Cina. Hmmm... Baiklah, tak mengapa. Saya, intinya kemudian, meminta kepada pihak counter untuk menyervis hape tersebut sampai jadi dan benar-benar jadi.

Beberapa hari berikutnya, saya kembali menanyakan kabar ponsel Note4 saya. Katanya masih belum jadi dan masih diproses. Penjawab juga memberi saya pilihan, apakah mau diambil saja apa gimana. Saya jawab, coba diusahakan lagi.

Kemudian, dua hari lalu (18 April 2017), saya iseng-iseng menanyakan di group Xiaomi Redmi Note 4 yang ada di Facebook. Di sana, saya melemparkan tanya yang intinya "Apa yang harus saya lakukan terhadap Redmi Note 4 yang mendadak mati total, selain menjualnya?" Cukup banyak yang merespon pertanyaan saya ini dari yang serius hingga yang sekadar guyon belaka. Dari group Facebook ini, saya kemudian mengenal seorang yang mengaku sebagai tukang service hape. Saya sebetulnya sangat tertarik untuk mencoba membawa ponsel Note4 saya ke sana. Tapi  sampai hari ini, saya belum melakukannya lantaran ponsel tersebut masih di counter tadi.

Tadi sekitar 3-4 jam lalu dari saya menuliskan ini atau pagi jam 9-10 tadi, saya mendatangi counter di mana ponsel saya sedang direparasi. Di counter ini saya kembali bertemu dengan perempuan yang dulu seangkatan saya itu. Dari perempuan ini, saya diberi nomor milik sang teknisi untuk menanyakan langsung bagaimana kondisinya.

Sampai di rumah, saya pun segera menanyakan melalui sms. Dan dijawab bahwa ia memang memakan waktu cukup lama karena beberapa komponen di dalam ponsel ini, perlu diganti. Ketika saya singgung mengenai biaya operasinya, ia menjawab "...antara 500-700an." Saya lumayan kaget, itu sudah sepertiga harga ponselnya. Ckckckckck..

Sudah, ya. Sebaiknya kalian yang membaca ini mendukung tulisan-tulisan yang saya ikutkan di kontes blog agar menjadi juara. Buat apa? Lha itu tadi, kalau juara, duitnya mau saya pakai untuk bayar biaya service ponsel Xiaomi Redmi Note 4 saya.

Hufttth...
Read more...