Ini adalah sebuah contoh sajak yang entah ditulis oleh siapa, saya menemukannya di antara serak-serakan kertas kusam di suatu ruangan rumah saya. Sajak yang menurut saya sendiri bahkan sangat wagu ini sengaja saya poskan di sini demi sekadar mencari tahu kalau-kalau penulis sajak nan wagu ini suatu hari membaca pos ini. Ini dia!
SW? |
Aku sedah begitu yakin akan sebuah cintaJiwa dan ragaku, kini telah memiliki satu rasaEngkaulah yang bagiku satu dari satu-satunya asaNada dan irama kini menjadi nyataGemuruh menggemakan sukmaUntung dan rugi hanyalah perhitungan matematikaTiada rumus untuk menghitung sebuah rasaApalagi sekadar permainan-permainan logikaMereka semua hanyalah hiasan yang menghiasiku belakaIndahmu, bagiku kini, melebihi segalanyaDemi cinta yang aku entah ada dan tiada di dalamnyaEngkaulah yang tiada satu pun kecuali Engkau sendiri bagi semestaWaktu yang telah lampau mengajariku banyak suka dan dukaInilah saatnya jiwa dan raga dipersatukan dalam seikat cinta
Saya mengira bahwa itu tulisan lawas leluhur saya entah kakek atau bahkan buyut saya yang pada waktu menuliskan sajak wagu di atas, dalam konsisi antah berantah.
Kepada siapa pun Engkau wahai penulis sajak wagu ini, lihatlah! Lihatlah kini sajakmu kuabadikan ke dalam sebuah laman pribadiku. Kau harus tahu, Kawan, anak-cucumu barangkali perlu membaca sajak wagumu tersebut dengan cucuran air mata bahagia karena bangga memiliki leluhur seluhur Engkau!
Salam.
No comments:
Post a Comment